Fomo, mungkin akhir-akhir ini kita sering mendengar kata tersebut. Rasanya tidak asing lagi mendengar kata Fomo pada zaman sekarang ini apalagi dikalangan anak muda. Lalu apa si Fomo itu?
Fomo kepanjangan dari Fear Of Missing Out merupakan salah satu dari jenis gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki rasa “takut tertinggal” terhadap informasi yang terus berkembang.Fomo digunakan untuk mendefinisikan perasaan jika orang lain memiliki pengalaman yang lebih menarik dari padanya.Hal ini menimbulkan persepsi pada diri seseorang bahwa ia harus melakukan hal menarik yang sama seperti yang ia lihat.
Salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya fomo pada zaman sekarang ini yaitu media sosial,saat ini media sosial menjadi tempat bertumbuh dan tersebarnya trend-trend baru dikalangan masyarakat.Gejala fomo sangatlah beragam salah satunya yaitu banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial bahkan sampai menghabiskan waktu berjam-jam.Tanpa sadar trend-trend yang kita lihat di dalamnya baik itu yang berkaitan dengan penampilan atau apapun mendorong kita untuk meniru atau membeli barang tersebut sehingga tanpa disadari menimbulkan fomo.Misalnya kita sering ikut-ikutan trend-trend terbaru yang ada di media sosial,tandanya kita sudah terdampak perilaku fomo.
Adapun beberapa dampak buruk yang ditimbulkan dari perilaku fomo,yaitu:
1. Gangguan Finansial
Salah satu dampak buruk dari fomo yaitu membawa dampak pada finansial,yaitu menyebabkan perilaku konsumtif pada pelakunnya.Akibatnya seseorang yang fomo biasanya sering membeli barang yang bukan termasuk kepada kebutuhannya melainkan barang-barang yang menggiurkan sesuai trend yang di ikutinya.Oleh karenannya pelaku fomo ini tidak dapat membatasi diri untuk membedakan mana kebutuhan mana keinginan.Hal tersebut berakibat menghambat pada finansial pelaku.
2. Gangguan mental
Tanpa disadari bahwa fenomena fomo ini menimbulkan kecemasan pada pelakunnya,apalagi pada zaman era digital ini akses media sosial sangat mudah dijangkau sehingga semua informasi atau trend terbaru mudah di dapat.Karenanya rasa takut tertinggal sangat tinggi pada pelaku fomo ini,dan hal ini dapat menyebabkan kecemasan yang memicu gangguan pada mental pelaku.
Lalu bagaimana cara mengatasi perilaku fomo ini ? Fomo bisa kita minimalisir dengan beberapa cara,diantaranya yaitu:
1. Merubah Fokus
Ketika merasakan fomo seseorang cenderung lebih memfokuskan diri pada hal yang belum ia miliki atau belum ia beli.Karenanya ketika merasakan hal tersebut maka kita harus dapat mengalihkan fokus kita,karena hal ini melibatkan media sosial maka kita harus dapat mengendalikan yang kita konsumsi di media sosial yaitu dengan banyak melihat atau menonton konten-konten positif.
2. Tindakan Jomo
Fomo dan jomo jika dalam pelafalannya mungkin hampir mirip,namun maknanya sangat berbanding terbalik. Jomo singkatan dari Joy Of Missing Out merupakan sebuah istilah kebalikan dari fomo,yaitu memiliki arti tetap senang walaupun tertinggal.Lebih lengkapnya jomo adalah perilaku tidak ingin terlibat pada kegiatan tertentu terutama yang memiliki kaitan dengan media sosial.Jadi perilaku jomo ini bisa kita terapkan perlahan untuk meminimalisir perilaku fomo.
So,itulah sedikit pengetahuan dan tips tentang meminimalisir perilaku fomo,semoga dapat bermanfaat bagi kita semua