Pendidikan merupakan jembatan menuju kehidupan di masa depan. Karenanya menempuh pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia,dengan pendidikan kita akan memiliki bekal untuk kehidupan di masa depan yang nantinya akan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jalur pendidikan yang ada di Indonesia yaitu jalur pendidikan Nonformal. Apa sih pendidikan nonformal itu? Pendidikan nonformal sederhananya dapat di artikan sebagai pendidikan yang dilakukan di luar jalur pendidikan formal namun tetap terstruktur. Menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 BAB I mengenai ketentuan umum. Pendidikan nonformal adalah jalur Pendidikan diluar Pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,pendidikan anak usia dini,pendidikan kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan,pendidikan keaksaraan,pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,pendidikan kesetaraan,serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Pada kesempatan kali ini,kita akan mengulas terkait salah satu program dari Pendidikan nonformal,yaitu Pendidikan kesetaraan.
Apa sih Pendidikan Kesetaraan Itu?
Pendidikan kesetaraan adalah salah satu bagian dari Pendidikan nonformal yang memberikan layanan Pendidikan berupa paket A ,paket B dan paket C. Pendidikan kesetaraan ini mempunyai sasaran peserta didik yang spesifik,yaitu kalangan anak usia sekolah ataupun usia dewasa yang mengalami hambatan dalam menempuh jalur pendidikan baik itu disebabkan oleh faktor ekonomi,waktu,geografis,keyakinan dan sosial atau hukum. Hambatan ekonomi biasanya terjadi akibat kemiskinan di kalangan masyarakat. Adapun hambatan waktu misalnya seseorang yang menjadi pekerja keras yang belum sempat menempuh Pendidikan formal. Hambatan geografis misalnya masyarakat terisolir di kepulauan,suku terasing,etnik minoritas atau sekelompok masyarakat yang tinggal di dalam hutan.Hambatan keyakinan seperti masyarakat pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan jalur pendidikan formal.Hambatan sosial atau hukum,seperti anak jalanan dan penyandang masalah sosial lainnya.Pendidikan kesetaraan ini biasanya di selenggarakan oleh PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bagian Kelima Pasal 26 ayat (6) Hasil dari pendidikan nonformal termasuk pendidikan kesetaraan dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar pendidikan nasional.
Sepertinya kata paket A,B dan C sudah terdengar tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Lalu apa perbedaan dari paket A,B dan C itu?
Paket A
Salah satu layanan dari pendidikan kesetaraan adalah paket A.Paket A ini setara dengan Pendidikan sekolah dasar.Adapun sasaran peserta didik dari paket A ini yaitu,seseorang yang belum pernah menempuh Pendidikan SD atau seseorang yang putus sekolah,tidak menempuh Pendidikan formal dan tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor.
PAKET B
Paket B merupakan pendidikan kesetaraan yang setara dengan tingkat SMP. Sasaran peserta didik dari Paket B ini,yaitu seseorang yang telah dinyatakan Lulus Paket A/SD/MI dan belum menempuh Pendidikan SMP/MTs dan seseorang yang tidak menempuh Pendidikan formal karena berbagai faktor.
PAKET C
Paket C merupakan Pendidikan kesetaraan yang setara dengan tingkat SMA. Adapun sasaran dari Paket C ini yaitu,seseorang sudah dinyatakan lulus paket B/SMP/MTs,seseorang yang putus SMA/SMK dan tidak menempuh Pendidikan formal karena berbagai faktor.
Itulah perbedaan dari ketiga layanan yang ada dalam lingkup pendidikan kesetaraan. Sesuai dengan ungkapan “Tidak ada kata terlambat untuk belajar” . Pendidikan kesetaraan dapat menjadi solusi untuk menempuh pendidikan tanpa memandang usia,namun tetap setara dengan jenjang yang belum di tempuh oleh seseorang.Sehingga semuanya dapat merasakan pendidikan dalam hidupnya.
